Jumat, 11 Juni 2010

Moral


Pidato soal moral
Khotbah tentang moral
Semua orang katanya butuh moral
Dan penyelesaiannya adalah moral

Seketika aku melihat
Ibu gelandangan dengan wajah kusut
Dengan dekil anaknya di pinggir jalan
Amboi ..Tentunya bukan moral yang mereka makan

Karena moral adalah cita – cita
Karena moral itu norma-norma
Karena moral seperti produk kemasan
Dan moral bukan penyelesaian….

Amboi… moralmu ya moralmu
Amboi… moralku ya moralku

Bagi saudagar moral itu untung
Bagi gelandangan moral ya nasi bungkus
Bagi tukang becak moral itu penumpang
Bagi mahasiswa moral itu intelektualitas
Bagi pejabat moral itu kuasa, wanita dan uang

Lalu kenapa kalian mempersoalkan moral?
Sudahkah anda bermoral hari ini?
Dan apa jawabnya, TIDAK

Minggu, 06 Juni 2010

Tiada lagi indah
Selain dari seksa dan gundah
Ibarat patah sayapku
Terbang jua mencari arah
Moga kan ketemu bahagia
Biarpun hati luka bernanah…..

Ku kutip sisa-sisa janji
Yang kau lemparkan…
Biarpun pedih
Ku terima jua…
Tetap bersarang di mindaku…
Bagaimana bisa kau begini
Menyulam manik-manik
Dari airmataku..

07 juni 2010

Dahulu jiwa tercipta tidak ada yang percaya
Bahwa jiwa akan berbuat aniaya terhadap sesama
Atas kasih sayang jiwa menjadi mulia
Semesta sujud berikan penghormatan

Jiwa turun kedunia karena wanita
Karena wanita jiwa mengerti arti bahagia
Wanita dicipta untuk jiwa agar memahami arti cinta
Dgn cinta jiwa mengerti bahwa jiwa adalah seorang hamba

Cinta bukan memiliki akan tetapi hanya ingin dimiliki
Biarlah cinta yang membawa jiwa kepada pemiliknya
Hanya Tulus dan Ikhlas yang membuat cinta itu bermakna
Karena Cinta telah cukup untuk cinta

Yang Maha Esa Mencipta alam semesta
Yang Maha Esa Mencipta manusia bukan dengan sia-sia
Tetapi hanya ingin menunjukkan apa itu bahagia
Agar manusia mengerti bahwa ia adalah seorang hamba yang memiliki Raja

Manusia turun kebumi untuk diuji
Untuk menjadi manusia sejati
Muliakan hati untuk mendapatkan derajat tertinggi
Menjadi kekasih yang dikasihi dan diberkati

Apakah Dunia tak seindah rupanya
Menipu dan memperdaya selama hidupnya?
Dunia ini telah menenggelamkan manusia, begitu kejamkah dunia ?
Sesungguhnya dunia dicipta untuk melayani dan dilayani, akan tetapi manusia sendiri yang tak tau diri,Egois bahwa manusia paling sempurna.

Bencana alam terjadi bukan karena usia dunia yang sudah tua
Tetapi manusia yang berbuat semena - mena terhadapnya
hanya ingin dilayani tetapi tidak ingin melayani
bencana tercipta karena manusia lupa hingga Yang Maha Murka

Hanya jiwa yang mengerti jiwanya
Hanya Jiwa yang sadar dapat mengerti jiwanya
Bahwa jiwa tidak selamanya didunia
Bahwa usia telah berkurang dalam dunianya

Jiwa tercipta untuk menjadi bahagia dan merdeka
Jiwa merdeka, hanya ikhlas yang ada
Saat Yang Maha berkata Inilah saatnya engkau kembali
Jiwa Pasrah dan rela hanya terucap kata
"LAILLAHA ILLAALLAAHU WALAQUWWATA ILLA BILLAH"
Amin.........................

Sabtu, 05 Juni 2010

Qona'ah

Qana'ah (rela dan menerima pemberian Allah subhanahu wata'ala apa adanya) adalah sesuatu yang sangat berat untuk dilakukan, kecuali bagi siapa yang diberikan taufik dan petunjuk serta dijaga oleh Allah dari keburukan jiwa, kebakhilan dan ketamakannya. Karena manusia diciptakan dalam keadan memiliki rasa cinta terhadap kepemilikan harta.




Namun meskipun demikian kita dituntut untuk memerangi hawa nafsu supaya bisa menekan sifat tamak dan membimbingnya menuju sikap zuhud dan qana'ah. Berikut ini beberapa kiat menuju qana'ah yang jika kita laksanakan maka dengan izin Allah seseorang akan dapat merealisasikan nya. Di antaranya yaitu:





1. Memperkuat Keimanan kepada Allah subhanahu wata'ala.



Juga membiasakan hati untuk menerima apa adanya dan merasa cukup terhadap pemberian Allah subhanahu wata'ala, karena hakikat kaya itu ada di dalam hati. Barangsiapa yang kaya hati maka dia mendapatkan nikmat kebahagiaan dan kerelaan meskipun dia tidak mendapatkan makan di hari itu.



Sebaliknya siapa yang hatinya fakir maka meskipun dia memilki dunia seisinya kecuali hanya satu dirham saja, maka dia memandang bahwa kekayaannya masih kurang sedirham, dan dia masih terus merasa miskin sebelum mendapatkan dirham itu.



2. Yaqin bahwa Rizki Telah Tertulis.



Seorang muslim yakin bahwa rizkinya sudah tertulis sejak dirinya berada di dalam kandungan ibunya. Sebagaimana di dalam hadits dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, disebutkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di antaranya, "Kemudian Allah mengutus kepadanya (janin) seorang malaikat lalu diperintahkan menulis empat kalimat (ketetapan), maka ditulislah rizkinya, ajalnya, amalnya, celaka dan bahagianya." (HR. al-Bukhari, Muslim dan Ahmad)



Seorang hamba hanya diperintah kan untuk berusaha dan bekerja dengan keyakinan bahwa Allah subhanahu wata'ala yang memberinya rizki dan bahwa rizkinya telah tertulis.



3. Memikirkan Ayat-ayat al-Qur'an yang Agung.



Terutama sekali ayat-ayat yang berkenaan dengan masalah rizki dan bekerja (usaha). 'Amir bin Abdi Qais pernah berkata, "Empat ayat di dalam Kitabullah apabila aku membacanya di sore hari maka aku tidak peduli atas apa yang terjadi padaku di sore itu, dan apabila aku membacanya di pagi hari maka aku tidak peduli dengan apa aku akan berpagi-pagi, (yaitu):



"Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat,maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Fathiir:2)



"Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya." (QS.Yunus:107)



"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS. Huud:6)



"Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan." (QS. ath-Thalaq:7)4. Ketahui Hikmah Perbedaan Rizki



Di antara hikmah Allah subhanahu wata'ala menentu kan perbedaan rizki dan tingkatan seorang hamba dengan yang lainnya adalah supaya terjadi dinamika kehidupan manusia di muka bumi, saling tukar manfaat, tumbuh aktivitas perekonomian, serta agar antara satu dengan yang lainnya saling memberi kan pelayanan dan jasa.



Allah subhanahu wata'ala berfirman,



"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabbmu? Kami telah menentu kan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Rabbmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." (QS. az-Zukhruf:32)



"Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu." (QS.Al an'am 165)5. Banyak Memohon Qana'ah kepada Allah



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah manusia yang paling qana'ah, ridha dengan apa yang ada dan paling banyak zuhudnya. Beliau juga seorang yang paling kuat iman dan keyakinannya, namun demikian beliau masih meminta kepada Allah subhanahu wata'ala agar diberikan qana'ah, beliau bedoa,

"Ya Allah berikan aku sikap qana'ah terhadap apa yang Engkau rizkikan kepadaku, berkahilah pemberian itu dan gantilah segala yang luput (hilang) dariku dengan yang lebih baik." (HR al-Hakim, beliau menshahihkannya, dan disetujui oleh adz-Dzahabi)



Dan karena saking qana'ahnya, beliau tidak meminta kepada Allah subhanahu wata'ala kecuali sekedar cukup untuk kehidu pan saja, dan meminta disedikitkan dalam dunia (harta) sebagaimana sabda beliau, "Ya Allah jadikan rizki keluarga Muhammad hanyalah kebutuhan pokok saja." (HR. Al-Bukhari, Muslim dan at-Tirmidzi)6. Menyadari bahwa Rizki Tidak Diukur dengan Kepandaian



Kita harus menyadari bahwa rizki seseorang itu tidak tergantung kepada kecerdasan akal semata, kepada banyaknya aktivitas, keluasan ilmu, meskipun dalam sebagiannya itu merupakan sebab rizki, namun bukan ukuran secara pasti.

Kesadaran tentang hal ini akan menjadikan seseorang bersikap qana'ah, terutama ketika melihat orang yang lebih bodoh, pendidikannya lebih rendah dan tidak berpengalaman mendapatkan rizki lebih banyak daripada dirinya, sehingga tidak memunculkan sikap dengki dan iri.



7. Melihat ke Bawah dalam Hal Dunia



Dalam urusan dunia hendaklah kita melihat kepada orang yang lebih rendah, jangan melihat kepada yang lebih tinggi, sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,



"Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kamu dan janganlah melihat kepada orang yang lebih tinggi darimu. Yang demikian lebih layak agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah." (HR.al-Bukhari dan Muslim)



Jika saat ini anda sedang sakit maka yakinlah bahwa selain anda masih ada lagi lebih parah sakitnya. Jika anda merasa fakir maka tentu di sana masih ada orang lain yang lebih fakir lagi, dan seterusnya. Jika anda melihat ada orang lain yang mendapatkan harta dan kedudukannya lebih dari anda, padahal dia tidak lebih pintar dan tidak lebih berilmu dibanding anda, maka mengapa anda tidak ingat bahwa anda telah mendapatkan sesuatu yang tidak dia dapatkan?



8. Membaca Kehidupan Salaf



Yakni melihat bagaimana keadaan mereka dalam menyikapi dunia, bagaimana kezuhudan mereka, qana'ah mereka terhadap yang mereka peroleh meskipun hanya sedikit. Di antara mereka ada yang memperolah harta yang melimpah, namun mereka justru memberikannya kepada yang lain dan yang lebih membutuhkan.



9. Menyadari Beratnya Tanggung Jawab Harta

Bahwa harta akan mengakibatkan keburukan dan bencana bagi pemilik nya jika dia tidak mendapatkan nya dengan cara yang baik serta tidak membelanjakannya dalam hal yang baik pula.



Ketika seorang hamba ditanya tantang umur, badan, dan ilmunya maka hanya ditanya dengan satu pertanyaan yakni untuk apa, namun tentang harta maka dia dihisab dua kali, yakni dari mana memperoleh dan ke mana membelanjakannya. Hal ini menunjukkan beratnya hisab orang yang diberi amanat harta yang banyak sehingga dia harus dihisab lebih lama dibanding orang yang lebih sedikit hartanya.10. Melihat Realita bahwa Orang Fakir dan Orang Kaya Tidak Jauh Berbeda.



Karena seorang yang kaya tidak mungkin memanfaatkan seluruh kekayaannya dalam satu waktu sekaligus. Kita perhatikan orang yang paling kaya di dunia ini, dia tidak makan kecuali sebanyak yang dimakan orang fakir, bahkan mungkin lebih banyak yang dimakan orang fakir. Tidak mungkin dia makan lima puluh piring sekaligus, meskipun dia mampu untuk membeli dengan hartanya. Andaikan dia memiliki seratus potong baju maka dia hanya memakai sepotong saja, sama dengan yang dipakai orang fakir, dan harta selebihnya yang tidak dia manfaatkan maka itu relatif (nisbi).



Sungguh indah apa yang diucapkan Abu Darda' radhiyallahu 'anhu, "Para pemilik harta makan dan kami juga makan, mereka minum dan kami juga minum, mereka berpakaian kami juga berpakaian, mereka naik kendaraan dan kami pun naik kendaraan. Mereka memiliki kelebihan harta yang mereka lihat dan dilihat juga oleh selain mereka, lalu mereka menemui hisab atas harta itu sedang kita terbebas darinya."

Sabtu, 29 Mei 2010

Nama2 cowo'


Rabbani – Karena Allah semata
Rabih – Beruntung
Ra’d – Guruh
Radhi – Merasa ridho, rela
Rafi – Tinggi derajatnya
Rafid – Penolong, Pengawal, Patih
Rafif – Berakhlak baik
Rafiq – Kawan akrab
Raghib – Orang yang berpengharapan dan memohon kepada Allah
Raghid – Orang yang hidup makmur
Rahhal – Sering bepergian
Rahid – Lembut
Rahmatullah – Rahmat Allah
Rahmi – Belas kasih
Raid – Pemimpin
Raihan – Tumbuhan yang harum
Rais – Kapten, pemimpin
Raja’ – Harapan
Raji – Berpengharapan
Ramadhan – Bulan Ramadhan
Rami – Orang yang memanah, menembak
Ramiz – Orang yang menunjuk kepada sesuatu
Ramzy – Orang yang memberikan isyarat
Rashin – Orang yang berakal dan stabil
Rasikh – Tegar
Rasim – Air yang mengalir
Rasyad- Petunjuk jalan yang lurus
Rasyid – Memberi petunjuk
Rasyiq – Bentuk tubuh yang indah
Rawi – Orang yang memberi minum, Periwayat hadits
Rayyan – Salah satu pintu surga
Razi – Berbuat baik
Razin – Serius dalam prilaku
Ribath – Tali, pengikat
Ribhi – Yang berkaitan dengan keuntungan
Ridho – Keridhaan, Rela
Ridhwan – Keridhoan, Kerelaan
Rifa’I – Puncak, Tinggi
Rif’at – Ketinggian
Rifqi – Kawan pendamping
Riyadh – Taman
Rizq – Kebaikan dan anugerah
Rizqullah – Rezeki dari Allah
Rofa’ – Pendamai, Harmonis
Ro’fat – Rahmat, kemurahan
Rofiq – Kawan, sahabat
Roghdan – Berkehidupan mudah
Roghid – Kaya, mewah, subur
Roqim – Kitab
Rosmi – Resmi, Legal
Rosul – Yang menjalankan amanah, Utusan
Rosydan – Banyak petunjuk, Hidayah
Rotib – Tetap, Rutin, Teratur
Ro’uf – Penuh kasih sayang
Ruh – Ruh, jiwa
Rusydi – Penunjuk jalan yang lurus.

Nama2 Cewe


Rabi’ah – Yang keempat
Radhiyah – Ridha
Rafi’ah – Derajatnya tinggi
Rafidah – Pemberi pertolongan
Rafifah – Berakhlak baik
Rafilah – Anggun, Mewah
Rahidah – Lembut
Rahifah – Tipis
Rahimah – Kasih sayang
Rahmah – Kasih sayang
Raidah – Pemimpin
Raihanah – Tanaman yang harum baunya
Raiqah – Bening, Murni
Raja – Harapan
Rajihah – Mantap timbangannya
Rajiyyah – Yang diharapkan
Ramizah – Orang yang terhormat
Ramlah – Tokoh sahabat wanita
Ramziyah – Isyarat
Raniah – Mempesona
Raqiqah – Lembut
Raqwan – Kemajuan
Rasmiyah – Resmi
Rasyadah – Petunjuk jalan yang lurus
Rasyidah – Mendapat petunjuk
Rasyiqah – Bentuk tubuh yang indah
Rau’ah – Tersohor
Raudhah – Taman
Razinah – Serius dalam perilaku
Ri’ayah – Pengasuhan, Penjagaan
Rif’at – Tinggi martabatnya
Rifdah – Pemberi pertolongan
Rifqoh – Lembut dan sensitif
Rihab – Luas dan lebar
Riham – Hujan gerimis yang panjang
Robihah – Yang beruntung
Robiyah – Yang tumbuh, Berkembang
Rodhiyyah – Yang ridho
Rodhwa – Ridho dengan jiwa dan percaya diri
Rodifah – Pengikut
Rofdah – Penolong, Patuh
Roghda’, Roghdah – Makmur, Sejahtera
Roghibah – Penyayang
Rohibah – Yang lapang dada
Roifah – Banyak kasih sayang
Rojhah – Yang berakal
Rojiyah – Punya harapan, optimis, tidak putus asa
Rokinah – Mantap, terhormat
Romisah – Tertutup
Romzah – Rumus, tanda
Rona – Terlihat
Ronyah – Yang melihat, Berfikir
Roqyah – Yang menghidari dari penyakit
Rosa – Anak kijang
Roshinah – Yang lurus
Rosikhoh – Teguh, memiliki kapasitas, Yang mantap
Rosimah – Perencana, pengatur
Rothibah – Segar, Lembut
Rotibah – Yang tertib
Ro’um – Lemah-lembut
Rowiyyah – Berfikir dalam banyak urusan
Royab – Awan putih
Royyadah – Kepemimpinan
Rozan – Yang teguh, konsisten
Rozinah – Memiliki kesucian
Rozqiyyah – Mendapatkan rizki, Banyak kebaikan
Rudainah – Yang memintal benang
Ruqayah – Nama putri Nabi Saw.
Rusydah – Petunjuk jalan yang lurus
Rusydiyyah – Yang berakal, Mendapat petunjuk
Ruwaidah – Berhati–hati, Perlahan–lahan
Ruzqiyyah – Banyak rizki

Minggu, 23 Mei 2010

21Mei, Peringatan Reformasi




Dentuman bom asap mata itu kembali terdengar dalam tidurku
Dibarisan depan teman dan sahabat berdampingan
Rentetan senjata berbunyi lagi, orang-orang berlarian menyelamatkan diri
Reformasi menangis, hanya sahabat tetap melawan..

Bantuan telah tiba, mengusik lapar para relawan
Semua terlihat mendukung pergerakan, untuk revormasi
Kami makan dengan lahapnya, beberapa hanya tampak mengamati
Reformasi telah dikhianati, kami tergeletak dihentak racun

Sweeping aparat, kata seseorang dihadapan ban terbakar
Teman-teman mengikuti, membara semangat revormasi
Terlihat selintas baju hijau dalam mobil dinas, menjadi buas
Reformasi telah buta, kami brutal karena dendam serupa

Para wakil berganti, berunjuk rasa atas nama revormasi
Semangatnya masih hangat, mengalirkan aspirasi
Kami bergantung, pada wakil, pada janji juga semangat api
Reformasi berbohong, semangat disuap, moralnya telah mati