Selasa, 16 Agustus 2011

Proklamsi

18 Agustus 1945
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih secara aklamasi oleh PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.
Isi Teks Proklamasi



Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan

dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.



Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta




Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah tahun 2605.
Naskah otentik di atas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah
seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi.




Sementara naskah yang sebenarnya (atau naskah ) hasil gubahan Muh.Hatta, A.Soebardjo, dan dibantu oleh
Ir.Soekarno sebagai pencatat. Adapun bunyi teks naskah otentik itu sebagai berikut:




Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan

dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.



Djakarta, 17 – 8 – ‘45

Wakil2 bangsa Indonesia.


Dan berikut adalah NASKAH ASLI PROKLAMASI:

Naskah Proklamasi

Naskah Proklamasi

sumpah pemuda



SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel
Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
    Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
    Kong Liong.
  2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
    yaitu :
    a. Kwee Thiam Hong
    b. Oey Kay Siang
    c. John Lauw Tjoan Hok
    d. Tjio Djien kwie

Indonesia



 
Sejarah Nama Indonesia. Kata Indonesia telah dijadikan identitas nasional yang dapat mempersatukan seluruh pergerakan bangsa di dalam menentang kekuasaan pemerintah kolonial Belanda di wilayah Indonesia.
Kata Indonesia juga telah menjadi perekat dan lambang perjuangan bangsa Indonesia.

Republik Indonesia
Perjuangan dan pergerakan bangsa Indonesia tidak lagi terbatas pada daerahnya masing-masing, tetapi untuk menegakkan Indonesia. Dengan demikian, kata Indonesia menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia. Dengan demikian, kata Indonesia menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena telah dapat mempersatukan seluruh perjuangan dan pergerakan dari bangsa Indonesia sendiri.
Tidak lagi terdapat perjuangan dan pergerakan bangsa jawa, bangsa makassar, bangsa sumatera, bangsa kalimantan dan sebagainya, tetapi semua merupakan gerakan dan perjuangan seluruh bangsa Indonesia.
Sejak kapan istilah Indonesia dipergunakan? siapa yang pertama kali mepergunakan istilah Indonesia?. Untuk memperoleh jawabannya, hendaknya kita telusuri lebih jauh kagi tentang sejarahnya.
Ada beberapa tokoh yang mempergunakan istilah Indonesia dalam tulisan-tulisannya, tokoh-tokoh tersebut antara lain:
J.R Logan
Dia adalah salah seorang pegawai pemerintah Inggris di Penang (malaysia sekarang). Logan menyebutkan istilah Indonesia didalam suatu tulisan pada majalah yang dipimpinnya. Ia mempergunakan nama Indonesia untuk meyebut kepulauan dan penduduk nusantara. Ia menulis istilah itu pada tahun 1850. Artikel yang ditulis oleh JR logan tentang Indonesia, karena Indonesia memiliki potensi yang besar bagi Inggris, yaitu penduduk yang cukup banyak dan dapat dijadikan sasaran didalam perdagangan hasil-hasil industrinya. Juga wilayahnya sangat potensial untuk mendapatkan bahan mentah untuk keperluan produksi industri Inggris.
Earl G. Windsor
Pada tahun 1850 didalam media milik JR Logan, ia menyebutkan kata Indonesia bagi penduduk Nusantara. Dalam tulisannya, Earl G. Windsor menyatakan bahwa penduduk Nusantara memiliki potensi yang sangat besar di dalam perdagangan hasil Industrinya, karena pada masa itu jumlah penduduk Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
Adapun tokoh-tokoh lainnya yang memepopularkan istilah Indonesia didunia Internasional antara lain Adolf Bastian (1884), Van Volenhoven, Snouck Hurgronje, Kern dan lain-lain.
Disamping tokoh-tokoh itu yang pertama kali mempopulerkan istilah Indonesia, juga adalah tokoh bangsa Indonesia sendiri pada masa pergerakan, seperti tokoh-tpkoh dari perhimpunan Indonesia di negeri belanda. Dalam rapat umum yang dilaksanakan pada bulan januari 1924, Perhimpunan Indonesia yang semula bernama Indische vereeniging kemudian berganti menjadi Indonesische Vereeniging. Dengan nama Indonesia berarti telah menunjukkan sikap lebih kuat sebagai orang Indonesia dan bukan sebagai orang Hindia Belanda.
Perhimpunan Indonesua berdiri di negeri Belanda, juga mempunyai majalah sebagai alat komunikasi dan alat perjuangan. nama majalahnya adalah Hindia Putra, kemudian berganti nama menjadi Indonesia merdeka. Kata merdeka itu mengandung ungkapan tentang tujuan dan usaha keras bangsa Indonesia untuk mencapainya. Indonesia merdeka selalu menjadi semboyang perjuangannya. Merdeka adalah cita-cita umat manusia, yang setiap bangsa memiliki keinginan kuat untuk hidup bebas dan merdeka.
Gagasan tentang kemerdekaan merupakan cita-cita umat manusia dan bukan hanya ide dari barat saja. Seluruh bimi ini merupaka kuil kemerdekaan.
Dengan demikian, Indonesische Vereeniging atau Perhimpunan indonesia yang terus berjuang untuk memperkenalkan istilah Indonesia di mata dunia Internasional. Bahkan didalam menghadapi kongres-kongres Liga Anti Imperialisme di Eropa, selalu menggunakan nama Indonesia dalam organisasinya. dalam perkembangan selanjutnya kata Indonesia dikukuhkan menjadi identitas nasional melalui Sumpah pemuda tabggal 28 Oktober 1928.
Istilah Indonesia tercantum dalam isi Sumpah pemuda yaitu:
  1. Kami Putra-putri Indonesia mengaku bertanah tumpah darah satu tanah air Indonesia;
  2. Kami Putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia;
  3. Kami Putra-putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Melalui Sumpah Pemuda itu, istilah Indonesia kemudian ditetapkan menjadi identitas nasional bangsa Indonesia. [ps]

Senin, 08 Agustus 2011

Kehidupan Umpama Roda



 

Kehidupan Umpama Roda
"Guru, saya pernah mendengar kisah seorang lelaki arif yang pergi jauh dengan berjalan kaki. Cuma yang aneh, setiap ada jalan menurun, lelaki arif konon agak murung. Tetapi kalau jalan sedang mendaki ia tersenyum. Hikmah apakah yang dapat saya petik dari kisah ini?"
"Itu perlambangan manusia yang telah matang dalam meresapi asam garam kehidupan. Itu perlu kita jadikan cermin. Ketika bernasib baik, sesekali perlu kita sadari bahawa satu ketika kita akan mengalami nasib buruk yang tidak kita harapkan. Dengan demikian kita tidak terlalu bergembira sampai lupa bersyukur kepada yang Maha Pencipta. Ketika nasib sedang buruk, kita memandang masa depan dengan tersenyum optimis. Optimis saja tidak cukup, kita harus mengimbangi optimisme itu dengan kerja keras."
"Apa alasan saya untuk optimis, sedang saya sadar nasib saya sedang jatuh dan berada dibawah."
"Alasannya ialah iman, karena kita yakin akan pertolongan yang Maha Kuasa."
"Hikmah selanjutnya?"
"Orang yang terkenal satu ketika mesti bersiap sedia untuk dilupakan, orang yang diatas harus siap mental untuk turun kebawah.
"Orang kaya satu ketika harus siap untuk miskin.
"Orang sehat mesti ingat akan sakit"
"Orang muda mesti bersiap untuk hari tua"
"Orang hidup mesti bersiap untuk mati"
Lantaran kita berasal dari tanah dan kembali menjadi tanah.... bukankah itu suatu putaran roda.
==========================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 3 . Hal. 869-870. ISBN 978-6028-686-402.

Jumat, 05 Agustus 2011

angan tak berujung





Mimpi mimpi yang telah di bangun , angan yang telah terukir , sirna dalam sekejap mata , tak menyisakan bekas yang berguna..
Harumnya duniawi , nikmatnya aroma fana , memasung jiwa dengan ikatan rantai fatamorgana..
Terbuai angin surga , tergoda kemilau harta , membius sukma dalam bayangan semu semata..
Terlena akan nafsu yang merajai dan bertahta di singgasana keangkuhan rasa , egoitisme berjubahkan malaikat , bermahkotakan permata dewa..


Fajar telah hilang , senja pun berlalu , hanya gelap menyelubungi pekatnya malam..
Dewi malam meratap bimbang , sekumpulan bintang menangis kencang , kabut pun selimuti alam..
Rembulan pucat melirik diam diam , galau bercampur resah , mengintip dari balik celah awan hitam..
Fenomena nuansa alam , bersenandungkan lagu kesedihan , menerikan tarian kematian..


Lengkingan suara suara sumbang , berteriak dari lembah lembah kegelapan..
Tembang kepiluaan , riuh terdengar , berbunyi nyaring dalam mengungkap tabir di sepertiga malam..
Terbukalah gerbang dosa , tersingkap sudah tirai kepalsuaan , yang dulu pernah ada dan tersimpan..
Hanya sesal yang kini tertinggal , dalam kelamnya bayangan masa yang silam..