Selasa, 28 Juni 2011

Proses

 


Jalan hidup yang dilalui setiap orang tidak ada yang sama........semua orang sudah digariskan hidupnya oleh Tuhan untuk menjalani proses yang membentuk hidup kita untuk lebih bijaksana, dewasa & berharap hanya kepada Tuhan.
Satu hal yang saya tahu, terkadang kita tidak pernah bersyukur buat apa yang kita alami. Kita selalu mengeluh dan bilang Tuhan tidak adil..Tuhan tidak sayang saya.......dan sebagainya yang intinya kita lebih banyak menyalahkan Tuhan, tanpa melihat ada apa dibalik semua peristiwa yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita.............
Kali ini saya belajar banyak untuk terus mengucap syukur apapun yang terjadi dalam hidup saya............
Hidup saya terbelit hutang mulai dari saya menikah dua tahun yg lalu sampai dengan hari ini saya masih mencicil hutang-hutang tersebut (yang kalau saya kisahkan di sini apa yg menjadi penyebab hutang tsb, akan sangat panjang)
Singkat kata saya sering mengalami stress karena hutang tersebut, terlebih dengan penghasilan saya & istri yg pas-pasan dan habis untuk membayar hutang, sehingga terkadang kami harus pintar-pintar gali lobang tutup lobang istilahnya untuk membiayai hidup sehari-hari karena, jujur, gaji kami berdua tidak bisa menutupi kebutuhan sehari-hari dengan anak tiga dan hutang yg bertumpuk
Hingga satu hari saya memutuskan akan meminjam uang pada perusahaan tempat saya bekerja belum genap satu tahun. Pada saat saya menghadap pimpinan saya dan megatakan keperluan saya ingin meminjam uang sejumlah 1 juta, beliau bicara dengan keras bahwa kantor ini bukan bank dan kalau dia mulai meminjamkan kepada saya maka orang lain akan datang kepada dia untuk melakukan hal yang sama dll yang isinya begitu membuat saya malu & menangis di dalam hati.
Memang pada akhirnya dia memberikan pinjaman tersebut, dan saya tidak menyalahkan pimpinan saya atas semua perkatannya, cuma saya merasakan malu yang amat sangat dan merasa sepertinya saya gak layak menerima semua perkataan dia hanya untuk uang 1 juta.
Hampir saya membatalkan pinjaman saya kalau bukan karena teman kantor saya yang menasehati. Namanya kita sebut saja Lina, begitu saya keluar dari ruang pimpinan, saya menangis dalam hati. Melihat kesedihan saya karena kebetulan meja dia berdekatan dengan saya. Dan dia cuma berkata, " Sudah, tiak usah dipikirkan. Kamu kan melakukan semua ini bukan untuk foya-foya, toh kamu melakukan semuanya untuk keperluan keluarga kamu dan kamu tidak berbuat salah. Mungkin ini memang saatnya kamu harus mengalami hal seperti ini ya sudah kamu jalani. Saya tahu bagaimana perasaan kamu, tapi selama kamu merasa tidak berbuat salah, jalani saja"
Saya sempat protes " Saya malu Lina. Memang kamu pernah mengalami hal seperti ini ?"
" Semua orang pernah lagi mengalami PROSES seperti ini meskipun caranya berbeda-beda. Saya pernah mengalami dimana teman-teman saya mengumpulkan uang untuk operasi saya karena saya sudah tidak punya uang lagi"
" Operasi ? Operasi apa na ?"
Dia cuma tertawa dan dia berkata " Saya pernah operasi tumor 2 kali. Sampai saat ini saya tidak pernah haid dan tidak bisa punya anak"
" Memang operasinya sebelum apa sesudah nikah (karena saya tahu dia punya anak perempuan 1)"
"Sebelum nikah"
" Loh, terus anak kamu yg sekarang ?"
" Dia saya adopsi 5 tahun yg lalu saya harus menjalani semua proses operasi & kemoterapi karena tumor tersebut. 2 kali saya harus mengalaminya karena ternyata setelah operasi pertama tumor tersebut tumbuh lagi & rahim saya harus diangkat"
Masih dengan tersenyum dia melanjutkan; "Ayah saya cukup berduit sebelum saya sakit, tapi semua habis setelah saya sakit. Malah pernah satu hari ketika saya sakit, pagi-pagi ayah saya tanya mau makan apa, saya bilang mau makan soto dan dia cuma bisa diam. Saya tanya kenapa? Dan dia jawab bahwa dia tidak punya uang. Ya sudah kita beli roti aja yg suka lewat di depan rumah. Soto harga 2500 perak, ayah saya tidak bisa membelikannya untuk saya yg sedang sakit. Dan seumur hidup saya baru hari itu saya lihat ayah saya menangis karena tidak bisa membelikan makan anaknya yg sakit.
Saya kembali menangis, bukan karena rasa malu saya lagi...tapi karena saya melihat ternyata ada yg pernah mengalami proses yg lebih sulit dari yg saya alami. Saya malu. Bukan karena omongan pimpinan saya, tapi karena menjadi cengeng atas hal yg ternyata kecil sekali dibandingkan dengan apa yang teman saya alami. Saya tidak pernah mengira bahwa teman saya yg selalu ceria ternyata pernah mengalami saat-saat yang begitu sulit.
Tapi ceritanya menyadarkan saya. Bahwa memang ada proses yang harus dijalankan oleh setiap orang di bumi ini. Bukan untuk mendatangkan kecelakaan tapi untuk mendatangkan hal-hal yang baik buat hidup kita selanjutnya kalau kita berhasil melalui proses tersebut dengan tegar.
Apapun yang anda alami, pandang itu sebagai proses menuju kebaikan yg sudah Tuhan sediakan buat anda. Coba lihat orang lain, dan mengucap syukur karena Tuhan selalu mengijinkan sesuatu terjadi tanpa melebihi kekuatan yang kita miliki, mengucap syukur karena Tuhan masih menyertai kita.
Semoga kisah nyata ini bisa menjadi berkat dan memberikan kekuatan kepada anda yang mungkin sedang mengalami masa-masa sulit.........Tuhan mengasihi….
========================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 3. Hal. 567-570. ISBN 978-6028-686-402.

Jumat, 24 Juni 2011

Mengatasi Takut yang menghalangi untuk sukses

 


Mengatasi takut adalah hal yang penting kita lakukan, sebab jika takut dibiarkan, dia akan menghalangi kita untuk bertindak. Tidak bertindak, artinya tidak ada sukses.
Takut adalah kondisi emosi negatif yang paling merusak. Tentu saja takut bertindak dan takut menggapai hasil yang besar. Sumber takut adalah kegagalan dan kehilangan.
Orang yang dikuasai oleh rasa takut, dia tidak akan pernah mencoba. Jika dia tidak pernah mencoba, maka dia tidak memiliki peluang sukses. Bagaimana akan sukses jika tidak memiliki peluang?
Hanya ada satu takut yang baik dan bahkan harus kita miliki. Yaitu takut kepada Allah. Tetapi kita tidak sedang berbicara hal ini, kita sedang membahas takut kepada selain Allah yang akan merusak sukses kita.

Penyebab Takut

Takut disebabkan oleh sesuatu yang mungkin mengakibatkan hal yang buruk dan kita tidak bisa mengatasinya. Yang ditakutkan saat mau memulai bisnis ialah gagal, kemudian kehilangan uang, dan hidup akan hancur sementara dia tidak bisa mengatasi kehancuran tersebut.
Orang akan takut berbicara di depan publik. Yang dia takutkan adalah saat dia berbuat salah dan kesalahannya menjadikan dia orang yang dianggap buruk oleh orang lain. Dan, dia tidak bisa mengatasi anggapan ini.
Takut disebabkan karena adanya kemungkinan buruk dan dia merasa tidak mampu mengatasi akibat buruk tersebut.

Cara Mengatasi Takut

Kata kunci yang membuat seseorang takut ialah kemungkinan akibat buruk dan persepsi terhadap kemampuan dirinya. Bayangan akibat buruk disebabkan oleh pikiran negatif, prasangka, melebih-lebihkan, dan generalisasi. Sering kali, kita terlalu mendramatisir akibat buruk itu. Dengan berpikir positif dan berpikir jernih, sering kali apa yang menakutkan itu tidaklah seseram yang dibayangkan.
Teknik pertama untuk mengatasi rasa takut ialah cobalah tulis kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Berpikirlah dengan jernih, tanyakan:
  • Benarkan akibatnya akan seburuk itu? Bisa jadi tidak. Coba lihat orang lain yang pernah mengalami. Carilah banyak rujukan, jangan hanya satu saja.
  • Saat Anda sudah menemukan kemungkinan akibat buruk, hasil pemikiran yang jernih, periksa apakah Anda akan sanggup mengatasinya? Jika sanggup, apa yang perlu ditakutkan? Ambillah tindakan.
Bagaimana jika kita ternyata tidak akan sanggup mengatasi akibat buruk? Kata siapa? Itu bisa saja hanya persepsi Anda saja. Jika Anda merasa tidak sanggup sebelum mencoba, artinya kepercayaan diri Anda memiliki masalah. Anda perlu meningkatkan kepercayaan diri. Setelah Anda memiliki kepercayaan diri yang cukup, Anda akan yakin mampu mengatasi masalah, dan keberanian Anda akan muncul. Anda akan mampu mengatasi rasa takut.
Semua orang sebenarnya memiliki rasa takut. Mengatasi rasa takut bukan berarti menghilangkan ketakutan sama sekali. Rasa takut itu mungkin tetap ada, tetapi Anda akan tetap bertindak karena Anda yakin mampu mengatasi akibatnya.
Jadi, untuk mengatasi takut, langkah pertamanya ialah jangan lebay dech… biasa-biasa saja terhadap kemungkinan buruk yang akan terjadi. Berpikirlah positif dan jernih. Yang kedua bangunlah kepercayaan diri Anda bahwa Anda akan melakukannya dengan baik dan mampu mengatasi akibatnya. Kunci mengatasi takut ialah berpikir positif dan percaya diri.