Selasa, 28 Juni 2011

Proses

 


Jalan hidup yang dilalui setiap orang tidak ada yang sama........semua orang sudah digariskan hidupnya oleh Tuhan untuk menjalani proses yang membentuk hidup kita untuk lebih bijaksana, dewasa & berharap hanya kepada Tuhan.
Satu hal yang saya tahu, terkadang kita tidak pernah bersyukur buat apa yang kita alami. Kita selalu mengeluh dan bilang Tuhan tidak adil..Tuhan tidak sayang saya.......dan sebagainya yang intinya kita lebih banyak menyalahkan Tuhan, tanpa melihat ada apa dibalik semua peristiwa yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita.............
Kali ini saya belajar banyak untuk terus mengucap syukur apapun yang terjadi dalam hidup saya............
Hidup saya terbelit hutang mulai dari saya menikah dua tahun yg lalu sampai dengan hari ini saya masih mencicil hutang-hutang tersebut (yang kalau saya kisahkan di sini apa yg menjadi penyebab hutang tsb, akan sangat panjang)
Singkat kata saya sering mengalami stress karena hutang tersebut, terlebih dengan penghasilan saya & istri yg pas-pasan dan habis untuk membayar hutang, sehingga terkadang kami harus pintar-pintar gali lobang tutup lobang istilahnya untuk membiayai hidup sehari-hari karena, jujur, gaji kami berdua tidak bisa menutupi kebutuhan sehari-hari dengan anak tiga dan hutang yg bertumpuk
Hingga satu hari saya memutuskan akan meminjam uang pada perusahaan tempat saya bekerja belum genap satu tahun. Pada saat saya menghadap pimpinan saya dan megatakan keperluan saya ingin meminjam uang sejumlah 1 juta, beliau bicara dengan keras bahwa kantor ini bukan bank dan kalau dia mulai meminjamkan kepada saya maka orang lain akan datang kepada dia untuk melakukan hal yang sama dll yang isinya begitu membuat saya malu & menangis di dalam hati.
Memang pada akhirnya dia memberikan pinjaman tersebut, dan saya tidak menyalahkan pimpinan saya atas semua perkatannya, cuma saya merasakan malu yang amat sangat dan merasa sepertinya saya gak layak menerima semua perkataan dia hanya untuk uang 1 juta.
Hampir saya membatalkan pinjaman saya kalau bukan karena teman kantor saya yang menasehati. Namanya kita sebut saja Lina, begitu saya keluar dari ruang pimpinan, saya menangis dalam hati. Melihat kesedihan saya karena kebetulan meja dia berdekatan dengan saya. Dan dia cuma berkata, " Sudah, tiak usah dipikirkan. Kamu kan melakukan semua ini bukan untuk foya-foya, toh kamu melakukan semuanya untuk keperluan keluarga kamu dan kamu tidak berbuat salah. Mungkin ini memang saatnya kamu harus mengalami hal seperti ini ya sudah kamu jalani. Saya tahu bagaimana perasaan kamu, tapi selama kamu merasa tidak berbuat salah, jalani saja"
Saya sempat protes " Saya malu Lina. Memang kamu pernah mengalami hal seperti ini ?"
" Semua orang pernah lagi mengalami PROSES seperti ini meskipun caranya berbeda-beda. Saya pernah mengalami dimana teman-teman saya mengumpulkan uang untuk operasi saya karena saya sudah tidak punya uang lagi"
" Operasi ? Operasi apa na ?"
Dia cuma tertawa dan dia berkata " Saya pernah operasi tumor 2 kali. Sampai saat ini saya tidak pernah haid dan tidak bisa punya anak"
" Memang operasinya sebelum apa sesudah nikah (karena saya tahu dia punya anak perempuan 1)"
"Sebelum nikah"
" Loh, terus anak kamu yg sekarang ?"
" Dia saya adopsi 5 tahun yg lalu saya harus menjalani semua proses operasi & kemoterapi karena tumor tersebut. 2 kali saya harus mengalaminya karena ternyata setelah operasi pertama tumor tersebut tumbuh lagi & rahim saya harus diangkat"
Masih dengan tersenyum dia melanjutkan; "Ayah saya cukup berduit sebelum saya sakit, tapi semua habis setelah saya sakit. Malah pernah satu hari ketika saya sakit, pagi-pagi ayah saya tanya mau makan apa, saya bilang mau makan soto dan dia cuma bisa diam. Saya tanya kenapa? Dan dia jawab bahwa dia tidak punya uang. Ya sudah kita beli roti aja yg suka lewat di depan rumah. Soto harga 2500 perak, ayah saya tidak bisa membelikannya untuk saya yg sedang sakit. Dan seumur hidup saya baru hari itu saya lihat ayah saya menangis karena tidak bisa membelikan makan anaknya yg sakit.
Saya kembali menangis, bukan karena rasa malu saya lagi...tapi karena saya melihat ternyata ada yg pernah mengalami proses yg lebih sulit dari yg saya alami. Saya malu. Bukan karena omongan pimpinan saya, tapi karena menjadi cengeng atas hal yg ternyata kecil sekali dibandingkan dengan apa yang teman saya alami. Saya tidak pernah mengira bahwa teman saya yg selalu ceria ternyata pernah mengalami saat-saat yang begitu sulit.
Tapi ceritanya menyadarkan saya. Bahwa memang ada proses yang harus dijalankan oleh setiap orang di bumi ini. Bukan untuk mendatangkan kecelakaan tapi untuk mendatangkan hal-hal yang baik buat hidup kita selanjutnya kalau kita berhasil melalui proses tersebut dengan tegar.
Apapun yang anda alami, pandang itu sebagai proses menuju kebaikan yg sudah Tuhan sediakan buat anda. Coba lihat orang lain, dan mengucap syukur karena Tuhan selalu mengijinkan sesuatu terjadi tanpa melebihi kekuatan yang kita miliki, mengucap syukur karena Tuhan masih menyertai kita.
Semoga kisah nyata ini bisa menjadi berkat dan memberikan kekuatan kepada anda yang mungkin sedang mengalami masa-masa sulit.........Tuhan mengasihi….
========================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 3. Hal. 567-570. ISBN 978-6028-686-402.

Jumat, 24 Juni 2011

Mengatasi Takut yang menghalangi untuk sukses

 


Mengatasi takut adalah hal yang penting kita lakukan, sebab jika takut dibiarkan, dia akan menghalangi kita untuk bertindak. Tidak bertindak, artinya tidak ada sukses.
Takut adalah kondisi emosi negatif yang paling merusak. Tentu saja takut bertindak dan takut menggapai hasil yang besar. Sumber takut adalah kegagalan dan kehilangan.
Orang yang dikuasai oleh rasa takut, dia tidak akan pernah mencoba. Jika dia tidak pernah mencoba, maka dia tidak memiliki peluang sukses. Bagaimana akan sukses jika tidak memiliki peluang?
Hanya ada satu takut yang baik dan bahkan harus kita miliki. Yaitu takut kepada Allah. Tetapi kita tidak sedang berbicara hal ini, kita sedang membahas takut kepada selain Allah yang akan merusak sukses kita.

Penyebab Takut

Takut disebabkan oleh sesuatu yang mungkin mengakibatkan hal yang buruk dan kita tidak bisa mengatasinya. Yang ditakutkan saat mau memulai bisnis ialah gagal, kemudian kehilangan uang, dan hidup akan hancur sementara dia tidak bisa mengatasi kehancuran tersebut.
Orang akan takut berbicara di depan publik. Yang dia takutkan adalah saat dia berbuat salah dan kesalahannya menjadikan dia orang yang dianggap buruk oleh orang lain. Dan, dia tidak bisa mengatasi anggapan ini.
Takut disebabkan karena adanya kemungkinan buruk dan dia merasa tidak mampu mengatasi akibat buruk tersebut.

Cara Mengatasi Takut

Kata kunci yang membuat seseorang takut ialah kemungkinan akibat buruk dan persepsi terhadap kemampuan dirinya. Bayangan akibat buruk disebabkan oleh pikiran negatif, prasangka, melebih-lebihkan, dan generalisasi. Sering kali, kita terlalu mendramatisir akibat buruk itu. Dengan berpikir positif dan berpikir jernih, sering kali apa yang menakutkan itu tidaklah seseram yang dibayangkan.
Teknik pertama untuk mengatasi rasa takut ialah cobalah tulis kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Berpikirlah dengan jernih, tanyakan:
  • Benarkan akibatnya akan seburuk itu? Bisa jadi tidak. Coba lihat orang lain yang pernah mengalami. Carilah banyak rujukan, jangan hanya satu saja.
  • Saat Anda sudah menemukan kemungkinan akibat buruk, hasil pemikiran yang jernih, periksa apakah Anda akan sanggup mengatasinya? Jika sanggup, apa yang perlu ditakutkan? Ambillah tindakan.
Bagaimana jika kita ternyata tidak akan sanggup mengatasi akibat buruk? Kata siapa? Itu bisa saja hanya persepsi Anda saja. Jika Anda merasa tidak sanggup sebelum mencoba, artinya kepercayaan diri Anda memiliki masalah. Anda perlu meningkatkan kepercayaan diri. Setelah Anda memiliki kepercayaan diri yang cukup, Anda akan yakin mampu mengatasi masalah, dan keberanian Anda akan muncul. Anda akan mampu mengatasi rasa takut.
Semua orang sebenarnya memiliki rasa takut. Mengatasi rasa takut bukan berarti menghilangkan ketakutan sama sekali. Rasa takut itu mungkin tetap ada, tetapi Anda akan tetap bertindak karena Anda yakin mampu mengatasi akibatnya.
Jadi, untuk mengatasi takut, langkah pertamanya ialah jangan lebay dech… biasa-biasa saja terhadap kemungkinan buruk yang akan terjadi. Berpikirlah positif dan jernih. Yang kedua bangunlah kepercayaan diri Anda bahwa Anda akan melakukannya dengan baik dan mampu mengatasi akibatnya. Kunci mengatasi takut ialah berpikir positif dan percaya diri.

Jumat, 27 Mei 2011

Membangun Karakter ( Charachter Building )

 

Posted by I'm a MUSLIM

Sebelum mengetahui tentang karakter, hal pertama yang kita lakukan adalah pengenalan diri atau kepribadian. Kepribadian adalah sifat-sifat yang ada pada diri seseorang yang membedakan kita dengan orang lain dan di aplikasikan dalam bentuk prilaku, dengan kita mengenal diri kita, maka akan memudahkan kita untuk introspeksi diri dengan cepat terhadap persoalan yang telah kita alami. Karakter itu sendiri muncul karena ada proses dari pengenalan diri, jadi karakter merupakan sesuatu yang telah tertanam dalam diri kita yang akan sulit untuk diubahnya kembali bahkan hampir tidak mungkin ( irreversible ). Karakter juga memiliki korelasi positif dengan sifat ( attitude ) / akhlak, di mana asal usul dari sifat itu sendiri dapat dibedakan menjadi tiga aspek yang menyebabkannya, yaitu :
  1. Keturunan : Pembawaan sejak lahir
  2. Lingkungan : Keluarga, Pendidikan, dan Pengalaman
  3. Kehendak bebas : kebebasan untuk memilih, dapat memberi arti.
       Pembawaan sifat sejak lahir memang sudah tidak bisa untuk dicegah datangnya, karena gen dari kromosom yang ada dalam tubuh kita diwarisi dari orang tua kita, hal yang perlu disikapi dari keadaan ini adalah mengadopsi sifat baik yang datangnya dari orang tua, dan mulai menghilangkan sedikit demi sedikit sifat yang kurang baiknya, di sini diperlukan kepekaan kita dalam mengidentifikasi mana sifat yang baik dan mana yang buruk, terkadang kita salah memilih sifat mana yang kita adopsi menjadi bagian dari diri kita, lantas bagaimana cara mengetahui secara pasti sifat/akhlak yang baik atau buruk tersebut ? tak ada bedanya ketika kita mendapatkan latihan soal yang sering kita temui di buku pelajaran saat berada di bangku sekolah, sebelum ada latihan soal biasanya terdapat contoh soal dari soal –soal yang akan kita kerjakan, jadi kita dapat lebih mudah untuk mengerjakannya, sebagaimana soal, manusia pun punya contohnya, sehingga memudahkan kita untuk mengetahui sifat baik dan buruk tersebut. ya, Rosulullah SAW telah memberi contoh kepada kita tentang akhlakul karimah yaitu sifat  yang baik lagi terpuji, sebagaimana firman Allah SWT :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.( Al ahzab (33) : 21 ).
Faktor lingkungan merupakan salah satu aspek yang berperan besar pada pembentukan karakter seseorang, contohnya saja anak balita sampai dengan umur 5 tahun perkembangan otaknya hampir mencapai 80%, itu sebabnya banyak orang tua yang memberikan perlakuan khusus kepada anaknya, seperti menyekolahkannya di sekolah yang bagus dan memberikan asupan gizi yang cukup seperti yang mengandung DHA, omega 3, prebiotik, probiotik, dan lain-lain, ini disebabkan karena banyak sekarang dari orang tua yang lebih peka terhadap kondisi anaknya. Faktor keluarga juga merupakan faktor yang penting untuk membentuk sifat anak, karena dalam keluarga yang baik terdapat keharmonisan yang dapat membuat nyaman anak, beda halnya dengan keluarga yang broken home yang orang tuanya rela mengorbankan perasaan anaknya demi ego mereka semata. Pengalaman merupakan guru yang paling baik untuk kita, namun terkadang kita juga harus belajar dari pengalaman orang lain dikarenakan kita tak punya cukup waktu untuk belajar hanya dari pengalaman diri sendiri.
Kehendak bebas dapat diartikan dengan manusia diberi pilihan oleh Allah untuk menentukan pilihan mereka, dengan catatan telah ada yang memberikan pilihan kepada mereka.
Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?"
Mereka menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar."  ( 67 ( Al Mulk ) : 8-9 )
Sifat juga hampir sama halnya dengan karakter yaitu dengan ciri-ciri perubahannya yaitu sifat yang sudah terbentuk sekian lama akan sulit untuk diubah dalam waktu singkat dan dapat menjadi watak. Perubahan sifat juga harus kita sikapi dengan bijak yakni kita perlu membedakan sifat mana yang dapat diubah dan mana yang tidak dapat diubah yaitu dengan cara menerima sifat yang tidak dapat diubah dan berani merubah sifat yang bisa untuk diubah.

Rabu, 18 Mei 2011

Patung Kehidupan

 



Suatu ketika, hiduplah seorang pematung. Pematung ini, bekerja pada seorang raja yang masyhur dengan tanah kekuasaannya. Wilayah pemerintahannya sangatlah luas. Hal itu membuat siapapun yang mengenalnya, menaruh hormat pada raja ini. Sang pematung, sudah lama sekali bekerja pada raja ini. Tugasnya adalah membuat patung-patung yang diletakkan menghiasi taman-taman istana. Pahatannya indah, karena itulah, ia menjadi kepercayaan raja itu sejak lama. Ada banyak raja-raja sahabat yang mengagumi keindahan pahatannya saat mengunjungi taman istana.
Suatu hari, sang raja mempunyai rencana besar. Baginda ingin membuat patung dari seluruh keluarga dan pembantu-pembantu terbaiknya. Jumlahnya cukup banyak, ada 100 buah. Patung-patung keluarga raja akan di letakkan di tengah taman istana, sementara patung prajurit dan pembantunya akan diletakkan di sekeliling taman. Baginda ingin, patung prajurit itu tampak sedang melindungi dirinya. Sang pematung pun mulai bekerja keras, siang dan malam. Beberapa bulan kemudian, tugas itu hampir selesai. Sang Raja kemudian datang memeriksa tugas yang di perintahkannya. "Bagus.Bagus sekali," ujar sang Raja."Sebelum aku lupa, buatlah juga patung dirimu sendiri, untuk melengkapi monumen ini."
Mendengar perintah itu, pematung ini pun mulai bekerja kembali. Setelah beberapa lama, ia pun selesai membuat patung dirinya sendiri. Namun sayang, pahatannya tak halus. Sisi-sisinya pun kasar tampak tak dipoles dengan rapi. Ia berpikir, untuk apa membuat patung yang bagus, kalau hanya untuk diletakkan di luar taman. Patung itu akan lebih sering terkena hujan dan panas, ucapnya dalam hati, pasti, akan cepat rusak. Waktu yang dimintapun telah usai. Sang raja kembali datang, untuk melihat pekerjaan pematung. Ia pun puas.
Namun, ada satu hal kecil yang menarik perhatiannya.Mengapa patung dirimu tak sehalus patung diriku? Padahal, aku ingin sekali meletakkan patung dirimu di dekat patungku. Kalau ini yang terjadi, tentu aku akan membatalkannya, dan menempatkanmu bersama patung prajurit yang lain di depan sana. Menyesal dengan perbuatannya, sang pematung hanya bisa pasrah. Patung dirinya, hanya bisa hadir di depan, terkena panas dan hujan, seperti harapan yang dimilikinya.
***
Kawan, seperti apakah kita menghargai diri sendiri? Seperti apakah kita bercermin pada diri kita? Bagaimanakah kita menempatkan kebanggaan atas diri kita? Ada kalanya memang, ada orang-orang yang selalu pesimis dengan dirinya sendiri. Mereka, kerap memandang rendah kemuliaan yang mereka miliki. Namun, apakah kita mau dimasukkan ke dalam bagian itu. Saya percaya, tak banyak orang yang menghendaki dirinya mau dimasukkan sebagai orang yang pesimis. Kita akan lebih suka menjadi orang yang bernilai lebih. Sebab,Tuhan pun menciptakan kita tidak dengan cara yang main-main. Tuhan menciptakan kita dengan kemuliaan mahluk yang sempurna.
Dan teman, sesungguhnya, kita sedang memahat patung diri kita saat ini. Tapi patung seperti apakah yang sedang kita buat? Patung yang kasar, yang tak halus pahatannya, ataukah patung yang indah, yang memancarkan kemuliaan-Nya? Patung yang bernilai mahal, yang menjadi hiasan. Memang, tak ada yang tahu akan ditempatkan dimana patung-patung diri kita kelak. Karena hanya Tuhan lah Maha Tahu.
Karenanya, bentuklah patung-patung itu dengan indah. Pahatlah dengan halus, agar kita bisa ditempatkan ditempat yang terbaik, di sisi-Nya. Poleslah setiap sisinya dengan kearifan budi, dan kebijakan hati, agar memancarkan keindahan. Syukuri setiap lekuknya dengan kesabaran, dan keikhlasan. Pahatan yang kita torehkan saat ini, akan menentukan tempat kita di akhirat kelak. Bentuklah "patung" diri Anda dengan indah!
==========================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 3. Hal. 564-566. ISBN 978-6028-686-402.

Senin, 16 Mei 2011

Teknik Karet Gelang Merah


Teknik sederhana ini saya pelajari dari Robert G. Allen, milyuner dari New York dan pengarang buku best seller “Road to Wealth”. Allen mengatakan, bahwa dalam setiap tindakan kita, selalu ada pikiran positif dan negatif. Bahkan jika kita berdiam diripun juga ada kedua pikiran tersebut, misalnya pikiran positif akan berkata “Ayo, kita mulai bekerja”.
Sedangkan pikiran negative berkata “Ah, nanti saja. Sedang enak nih duduk-duduknya”. Kedua pikiran ini sama kekuatannya. Jadi terkadang positif yang menang, saat lain negatif yang menang. Lalu, jika memang kekuatannya 50:50, bagaimana caranya agar positif bisa lebih dominan?
Jika memang kekuatannya sama, maka harus ada perangsang dari luar yang bisa mencegah, ketika pikiran negatif keluar. Allen menggunakan karet gelang merah di pergelangan tangan kirinya. Setiap saat ada pikiran negatif sekecil apapun yang melintas di pikirannya, dia langsung menjepret tangannya dengan karet gelang tersebut. Sepintas memang tampak lucu. Tapi pengaruhnya ke alam bawah sadar (ABS) anda luar biasa besar. Apabila anda konsisten dengan menjepretkan karet gelang setiap kali anda berpikir negatif, maka ABS anda akan merekamnya menjadi suatu kebiasaan yang harus dihindari.
Saya sendiri telah menggunakan selama 2 bulan. Pada awalnya memang tangan kiri saya banyak garis-garis merah karena sering dijepret. Namun semakin lama semakin berkurang. Saya juga memvariasikan teknik ini, dengan memberitahukan rekan-rekan sekitar saya, tentang apa yang saya lakukan. Sehingga mungkin suatu saat ketika anda sedang tidak sadar berbicara negatif, dan teman anda mengetahuinya, dia bisa mengingatkan anda dengan menjepretkan karet di tangan anda.
Ada satu pertanyaan yang menggelitik, yaitu mengapa mesti karet yang berwarna merah… bukankah karet gelang ada beragam warna? Atau mungkin juga pertanyaan mengapa mesti di tangan kiri, bukan di kanan, atau di kaki?
Robert G. Allen mengatakan, hal-hal ini kelihatannya remeh, tapi mengandung makna yang besar. Banyak orang yang mengatakan ingin berubah menjadi lebih baik. Tapi begitu diberikan satu petunjuk, biasanya petunjuk ini lalu ditawar. Ini masalah komitmen. Apabila anda mau berusaha mencari karet yang berwarna merah, dan memasangnya di tangan kiri, itu sudah membuktikan anda mempunyai komitmen yang tinggi untuk berubah. Apabila untuk hal kecil ini saja sudah anda tawar, mungkin komitmen anda untuk berubah baru tahap coba-coba saja.
Hal lain yang sering menjadi pertanyaan di sini adalah, sebenarnya apakah yang disebut pikiran negatif itu? Karena banyak orang tidak sadar bahwa dia melakukan atau memikirkan hal negatif. Nah, di bawah ini ada daftar hal negatif yang harus anda “jepret” ketika anda mengalaminya.
Menunda, malas, marah, lesu, curiga, malu, ragu-ragu, rendah diri, sombong, egois, minder, kuatir, berkata-kata kotor, cemburu, patah hati, takut, berpikir jorok, dengki, iri, sirik, dendam, sinis, cemberut, pesimis, takut gagal, resah, takut memulai, cuek, acuh, pasif, cemas, menipu, merajuk, murka, fitnah, menang sendiri, bergosip ria, merasa tak pernah salah, berbohong, berprasangka buruk, meremehkan, dan lain sebagainya. Anda bisa tambahkan di sini tindakan-tindakan anda sendiri yang menurut anda negatif, dan perlu “dijepret”.
Selamat mencoba…..
==========================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi Inspirasi . Yogyakarta: Idea Press. Volume 1. Hal. 109-110. ISBN 978-6028-686-402.

Kamis, 12 Mei 2011

HIDUP BUKANLAH VCD PLAYER



Cerita ini adalah “kisah nyata” yang pernah terjadi di
Surabaya.
Seorang pria membawa pulang truk baru
kebanggaannya, kemudian ia meninggalkan truk tersebut
sejenak untuk melakukan kegiatan lain.Anak lelakinya yang
berumur 3 tahun sangat gembira melihat ada truk baru, ia
memukul-mukulkan palu ke truk baru tersebut. Akibatnya truk
baru tersebut penyok dan catnya tergores. Pria tersebut berlari
menghampiri anaknya dan memukulnya, memukul tangan
anaknya dengan palu sebagai hukuman. Setelah sang ayah
tenang kembali, dia segera membawa anaknya ke rumah sakit.
Walaupun dokter telah mencoba segala usaha untuk
menyelamatkan jari- jari anak yang hancur tersebut, tetapi ia
tetap gagal. Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan
amputasi semua jari pada kedua tangan anak kecil tersebut.
Ketika anak kecil itu sadar dari operasi amputasi dan jarinya
telah tidak ada dan dibungkus perban, dengan polos ia berkata,
“Papa, aku minta maaf tentang trukmu.” Kemudian, ia bertanya,
“tetapi kapan jari-jariku akan tumbuh kembali?” Ayahnya pulang
ke rumah dan melakukan bunuh diri.
Renungkan cerita di atas! Berpikirlah dahulu sebelum kau
kehilangan kesabaran kepada seseorang yang kau cintai. Truk
dapat diperbaiki. Tulang yang hancur dan hati yang disakiti
seringkali tidak dapat diperbaiki. Terlalu sering kita gagal untuk
membedakan antara orang dan perbuatannya, kita seringkali
lupa bahwa mengampuni lebih besar daripada membalas
dendam. Orang dapat berbuat salah. Tetapi, tindakan yang kita
ambil dalam kemarahan akan menghantui kita selamanya.Tahan,
tunda dan pikirkan sebelum mengambil tindakan.
Mengampuni dan melupakan, mengasihi satu dengan lainnya.
Ingatlah, jika kau menghakimi orang, kau tidak akan ada waktu
untuk mencintainya waktu tidak dapat kembali.... hidup
bukanlah sebuah VCD PLAYER, yang dapat di backward dan
Forward......... HIDUP hanya ada tombol PLAY dan STOP saja....
jangan sampai kita melakukan kesalahan yang dapat
membayangi kehidupan kita kelak......... yang menjadi sebuah
inti hidup adalah “HATI” … Hati yang dihiasi belas kasih dan cinta
kasih..... CINTA KASIH merupakan nafas kehidupan kita yang
sesungguhnya.........
============================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 2. Hal. 459-460. ISBN 978-6028-686-938.

Rabu, 27 April 2011

INIPUN AKAN BERLALU





Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua
putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup
bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka
bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua
harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal
satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.
Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin
di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian
dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin
berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan,
“Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turuntemurun
dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus
menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan
menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”
Sang adik tersenyum dan berkata, “Baiklah, ambil saja yang
emas, aku ambil yang perunggu.” Keduanya mengenakan cincin
tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik
merenung, “Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian
yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu
murahan ini?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan
sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU.
“Oh, rupanya ini mantra ayah…,” gumamnya sembari kembali
mengenakan cincin tersebut.
Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya
kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora,
bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia
menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sanasini.
Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia
kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai
memakai obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual
cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang
membuatnya ketagihan.
Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya,
tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU.
Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika
panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi
ia pun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naikturun,
kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun
dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang,
hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan
batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia.
...
============================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 2. Hal. 472-473. ISBN 978-6028-686-938.

Info buku, silakan klik link (tautan) di bawah ini:
http://www.facebook.com/pages/Mutiara-Kalbu-Sebening-Embun-Pagi/116810518359465